Kamis, 26 September 2013

Gawat, pelajar di Jakbar kerap keluyuran malam

Yakkk bapak Edi dan kawan-kawan yg saya cintai, sepertinya ini berita yg paling menggegerkan dan meresahkan bagi kita, bisa saja karena TINGKAH LAKU mereka yg BENGAL membuat kita yg membawa MOTOR dengan BAIK & BENAR menjadi terkena TILANG dan DITAHAN MOTORnya, padahal kita menggunakan motor untuk tujuan yg POSITIF.

Berikut beritanya..


don't try it by yourself..

Kamis,  26 September 2013  −  18:18 WIB
Gawat, pelajar di Jakbar kerap keluyuran malam<gambarnya GreGet bangettt>
Ilustrasi (istimewa)
Sindonews.com - Pemberlakuan jam malam di DKI Jakarta tampaknya memang harus segera diberlakukan. Pasalnya, di Jakarta Barat, banyak pelajar yang kerap keluyuran hingga larut malam.

Sebulan belakangan ini, di kawasan CNI (Puri Raya), Jalan baru Taman Aries, dan Jalan Puri Kencana (Kawan Lama), kerap dijadikan tempat nongkrong pelajar. Ironisnya, para pelajar ini biasa menggelar pesta minuman keras, prostitusi, dan balap liar.

Kapolsek Kembangan, Kompol Heru mengatakan, dalam sebulan belakangan ini, pihaknya hampir seminggu sekali melakukan Razia di tiga kawasan tersebut.

Setiap malam Sabtu dan Minggu di Kawasan CNI sekitar pukul 00.00 WIB hingga pagi, pihaknya banyak temukan pasangan muda-mudi yang berbuat asusila.

Bahkan banyak anak-anak muda yang kami temukan sedang pesta miras dan setelah itu mereka balap liar.

"90 persen pelajar SMP dan SMA, paling banyak SMA. Kami hanya memberi sanksi teguran dengan memanggil orang tuanya masing-masing, namun jika kembali tertangkap, kami akan proses hukum," kata Kompol Heru di Mapolsek Kembangan, Kamis (26/9/2013).

Selain melakukan razia rutin, pihaknya juga telah menyosialisasikan ke setiap sekolah, ke lingkungan RT, RW, kelurahan dan kecamatan mengenai pentingnya mengawasi anak-anak pada jam malam mengingat banyaknya gejala sosial yang ditemukan di lapangan.

"Bagi para orang tua yang sudah mengetahui anaknya tidak ada dirumah diatas jam 22.00 WIB, segera cari. Kalau perlu hubungi kepolisian untuk mencari bersama-sama. Ini untuk menjaga masa depan anak muda penerus bangsa," jelasnya.

 Copyright from : http://metro.sindonews.com/read/2013/09/26/31/787849/gawat-pelajar-di-jakbar-kerap-keluyuran-malam

Jokowi: Masalah Warga Waduk Ria Rio sudah clear


Kamis,  26 September 2013  −  16:49 WIB
Jokowi: Masalah Warga Waduk Ria Rio sudah <i>clear</i>
Jokowi. (Sindophoto)
Sindonews.com - Penolakan warga yang menghuni bantara Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta Barat, melunak setelah disambangi Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. Bahkan Jokowi menjamin kalau masalah tersebut sudah rampung.

"Sudah clear, rampung, coba nanti tanya. Hari Sabtu pembagian undian, nanti yang lansia di lantai bawah tanpa harus diundi," kata Jokowi saat ditemui di Balai Kota, Kamis (26/9/2013).

Jokowi mengatakan, tidak akan memberikan tambahan ruangan bagi warga Waduk Ria Rio yang direlokasi. Karena Pemprov DKI sudah tidak memiliki anggaran untuk penambahan itu.

"Tidak ada, Pemprov tidak punya anggaran itu," jelasnya.

Menurut Jokowi, warga Waduk Pluit hanya ingin memastikan jika mereka mendapat ruangan di Rusun Pinus Elok, termasuk isinya. Beberapa di antara mereka ada yang meminta agar isi di ruangan seperti kulkas diganti dengan dispenser.

"Cuma satu warga saja yang meminta kulkas, yang lain enggak ada masalah," bebernya.

Saat ditanya mengenai persoalan lahan, Jokowi mengutarakan tidak ada. Warga yang direlokasi nantinya tinggal disiapkan truk sebagai kendaraan pengangkut barang-barang pindahan.

"Warga sudah siap. Terserah mereka mau pindah kapan. Sabtu masih pengundian. Semuanya sudah clear rampung," tutupnya.

 Copyright from : http://metro.sindonews.com/read/2013/09/26/31/787818/jokowi-masalah-warga-waduk-ria-rio-sudah-clear

Lurah Susan Masih Ditolak, Jokowi Ajak Makan Siang Warga LA

Lurah Susan Masih Ditolak, Jokowi Ajak Makan Siang Warga LA
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (Liputan 6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta : Sukses mengatasi permasalahan terkait relokasi warga Waduk Ria Rio dengan mengajak perwakilannya makan siang, Jokowi akan segera mengundang perwakilan warga Lenteng Agung yang menolak Susan Jasmine Zulkifli menjabat sebagai lurah di daerah itu.

"Nanti diajak makan siang. Ya, nanti diundanglah. Warga Lenteng Agung. Minggu depan diundang makan siang. 12 orang," kata Gubernur DKI Jakarta bernama lengkap Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Walaupun sebenarnya ia mengaku sudah bertemu dengan salah satu warga, yang mengantarkan surat keberatan atas Lurah Susan. Namun, ungkap Jokowi, ia akan membuka pintu Balaikota untuk warga Lenteng Agung jika memang perlu ditemui untuk berdialog langsung.
Jokowi juga menuturkan, dirinya sudah berulang kali menegaskan persoalan di Lenteng Agung adalah masalah manajerial lurah, kemampuan mengelola masalah, dan memberikan pelayanan kepada masyarakat. Sehingga ia tidak dapat begitu saja mencopot seseorang dari jabatannya tanpa alasan jelas, terlebih jika tidak terkait dengan kinerja.
"Yang saya nilai hanya prestasinya seperti apa. Dan ini baru berjalan belum ada 3 bulan. Saya akan nilai itu setelah 6 bulan. Itu pun dengan sebuah survei Index Goverment Service. Tidak awur-awuran. Paling nanti dari checking survey, saya akan cek ke lapangan. Bener? Bener? Ya," pungkas Jokowi. (Tnt/Yus)

Copyright from : http://news.liputan6.com/read/703774/lurah-susan-masih-ditolak-jokowi-ajak-makan-siang-warga-la

Pakai Peci Miring, Jokowi: Gusdurian Seperti Itu

Pakai Peci Miring, Jokowi: Gusdurian Seperti Itu
Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo. (Liputan 6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta : Jokowi diberi cenderamata berupa peci mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur. Gubernur DKI Jakarta yang bernama lengkap Joko Widodo itupun mengenakan peci tersebut dalam posisi miring, mirip dengan kebiasaan Gus Dur semasa hidup.

"Lho memang gimana toh. Ya memang pakainya yang benar seperti itu. Gusdurian seperti itu," kata Jokowi di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (26/9/2013).
Jokowi mengaku cukup terkejut ketika diberi peci warisan Gus Dur oleh Sinta Nuriyah dalam acara peringatan ulang tahun The Wahid Institute siang tadi. Sebab sebelumnya mantan Walikota Solo itu mengira akan diberi sarung. Meski demikian Jokowi merasa cukup senang mendapatkan cenderamata asli milik Gus Dur.
Namun, Jokowi tidak ingin berkomentar saat pemberian tersebut dikait-kaitkan sebagai kode dari keluarga Gus Dur terhadap pencalonan dirinya dalam Pilpres 2014 mendatang.
"Saya itu nggak urusan copras-capres, surva-survei, nggak ada urusan. Tapi nanti kalau shalat Jumat dipakai. Besok mau dipakai," tutur Jokowi. (Eks/Yus)


Copyright from : http://news.liputan6.com/read/703886/pakai-peci-miring-jokowi-gusdurian-seperti-itu

Kamis, 12 September 2013

Ahmad Dhani: Dul Alami Multiple Trauma

Dicky Ardian - detikhot
Kamis, 12/09/2013 19:27 WIB
http://images.detik.com/content/2013/09/12/230/192820_181010_120319_dhanidalem.jpg
Jakarta - Ahmad Dhani mengatakan, trauma yang dialami Dul termasuk parah. Karena itu menurut Dhani banyak temuan-temuan setiap harinya mengenai kondisi Dul.

"Semoga sih tidak ada temuan-temuan lain pada Dul. Karena kita harus kita pahami Dul ini multiple trauma ya, tabrakan itu multiple trauma nggak bisa sehari langsung ketahuan semua penyakitnya," urai Dhani di RSPI, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).

"Hari pertama, kedua, dan ketiga banyak temuan-temuan ya. Sekarang segala temuan sudah diatasi dan berjalan dengan baik," lanjutnya menjelaskan.

Mengenai kemungkinan Dul dibawa ke Singapura, Dhani juga belum bisa memutuskan. Sempat mengungkapkan sang anak hampir pasti dibawa, Dhani kini mengaku akan melihat terlebih dahulu kondisi Dul dan kemungkinannya.

"Bisa iya bisa nggak. Kalau kemajuannya cepat sekali bisa nggak," ujarnya.

Copyright : http://hot.detik.com/read/2013/09/12/192736/2357429/230/ahmad-dhani-dul-alami-multiple-trauma?h991102207 

Dhani Anggap Wajar Jika Dul Tak Bisa Lepas dari Maia

Dicky Ardian - detikhot
Kamis, 12/09/2013 19:37 WIB
http://images.detik.com/content/2013/09/12/230/194527_photomaiadul.jpg
















 Jakarta - Selama dirawat di rumah sakit, Dul tak bisa lepas dari dampingan sang ibunda, Maia. Bahkan tangan Maia juga selalu dipegangi oleh Dul.

Pentolan Duo Maia itu juga sudah berhari-hari tampak tak pernah beranjak dari rumah sakti untuk menemani anak ketiganya itu. Ahmad Dhani pun melihat hal itu wajar adanya.

"Dul kan belum dianggap remaja ya, masih anak-anak. Ya tentunya dia shock dan mau ditemani orang," ungkap Dhani ditemui di RSPI, Jakarta Selatan, Kamis (12/9/2013).

Menurut Dhani kondisi sang anak kini masih cukup mengkhawatirkan. Karenanya ia masih belum tahu apakah akan pasti membawa anaknya itu ke Singapura untuk menjalani perawatan lebih jauh.

Dhani yang semalam memenuhi panggilan polisi untuk diperiksa itu juga mengatakan, Dul semalam (11/9) baru saja menjalani operasi tambahan.

"Semalem operasi tulang belakang, ruas 7 dan 8. Selesai jam 2.30 WIB," ujarnya.




Copyright from : http://hot.detik.com/read/2013/09/12/193320/2357433/230/dhani-anggap-wajar-jika-dul-tak-bisa-lepas-dari-maia?h991101207 

Kamis, 05 September 2013

Pacaran di taman, siap-siap ditangkap 'polisi'

Kamis,  5 September 2013  −  19:33 WIB
Pacaran di taman, siap-siap ditangkap 'polisi'
Ilustrasi (istimewa)
Sindonews.com - Masyarakat Tangerang Selatan (Tangsel) mulai resah dengan ulah remaja yang menjadikan ruang terbuka hijau menjadi lokasi pacaran. Untuk mengatasinya, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel akan membentuk polisi wisata yang diambil dari warga sekitar.

“Minggu depan kita akan melantik 100 warga untuk menjadi polisi wisata, seperti rekanan polisi begitu lah," kata Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany di kantornya, Kamis (5/9/2013). 

Nantinya, lanjut Airin, polisi wisata tersebut akan dilengkapi dengan senter, sepeda, dan baju seragam. Mereka akan berpatroli di lingkungannya termasuk sejumlah taman.

"Sebab, banyak aduan dari masyarakat kalau di taman kita seperti di Situ Gintung kini menjadi tempat pacaran,” terangnya.

Airin juga berharap kepada warga yang menjadi ‘polisi wisata’ tersebut bisa berguna juga untuk menginformasikan kepada petugas kepolisian jika ada kegiatan masyarakat yang dicurigai sebagai kelompok teroris.

“Ya sekalian juga itu (teroris),” tandasnya.

Copyright From : http://metro.sindonews.com/read/2013/09/05/31/779799/pacaran-di-taman-siap-siap-ditangkap-polisi

Jokowi Senyum-Senyum Tanggapi Perubahan Nama Jalan

Kamis, 5 September 2013 19:28 wib

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dok okezone)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (dok okezone)
JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengungkapkan, Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) hanya senyum-senyum menanggapi usulan dari tim 17 untuk mengubah nama jalan di Silang Monas.

"Berdasarkan kajian lah. Pak gubernur juga senyum-senyum aja tuh," kata Ahok di Balai Kota, Jakarta, Kamis (5/9/2013).

Mantan Bupati Belitung Timur itu menambahkan dirinya hanya khawatir akan terjadi kecemburuan terhadap presiden masa datang.

"Kalau 50 tahun akan datang, nanti bekas-bekas presiden sudah meninggal mau taruh di jalan mana lagi. Gak enak kan?" pungkasnya.

Sebelumnya, Jokowi mengaku masih menunggu surat dari tim delegasi 17 terkait perubahan nama di Silang Monas tersebut. "Saya mau komentari apa. Wong usulannya saja belum sampai di meja saya," katanya.

Namun usulan perubahan nama Jalan Medan Merdeka Barat menjadi Jalan Soeharto mendapat penolakan dari para sejarawan dan dari keluarga besar Soeharto sendiri.


Copyright from : http://jakarta.okezone.com/read/2013/09/05/500/861442/jokowi-senyum-senyum-tanggapi-perubahan-nama-jalan

Jokowi Akan Dicap Antek Orba bila Dukung Jalan Soeharto

Kamis, 5 September 2013 09:11 wib
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Foto: Dede/Okezone)
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Foto: Dede/Okezone)
JAKARTA - Sejarawan, JJ Rizal, mengingatkan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) untuk berhati-hati dengan pihak-pihak yang ingin membersihkan nama Presiden ke-2 RI Soeharto dengan menjadikannya sebagai nama jalan.

"Nama (Jalan) Soeharto malah melagalisasi kejahatan, korupsi dan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Kalau Jokowi terjebak untuk menyetujui, sama saja dia antek Orba yang ingin melakukan pembersihan nama Soeharto," jelas Rizal kepada Okezone, Rabu (4/9/2013) malam.

Rizal mengatakan, ada pihak tertentu yang ingin membersihkan nama mantan Presiden Soeharto dengan mengemas dalam usulan penggantian nama Jalan Medan Merdeka.

"Saya diundang oleh Pak Jimly dalam pertemuan merumuskan Sukarno-Hatta dijadikan nama jalan. Tapi waktu pertama datang saya lihat ada kepentingan politik lain. Saya putuskan untuk tidak terlibat, karena saya lihat ada kepentingan partai tertentu, apalagi setelah saya tahu sekarang Soeharto ikut jadi nama jalan," paparnya.

Rizal menambahkan, Soekarno dan Moh Hatta memang layak dijadikan nama jalan. Sebab, keduanya merupakan inspirasi yang baik bagi generasi penerus bangsa. “Tapi kalau Soeharto, hal-hal bersifat inspirasi buruk kepada generasi penerus bangsa yang akan ditularkan," pungkasnya.

Sebagaimana diketahui, Tim 17 mengusulkan penggantian nama Jalan Medan Merdeka. Merdeka Barat diganti menjadi Jalan Soeharto, Merdeka Timur menjadi Jalan Ali Sadikin, Merdeka Selatan Jalan Mohamad Hatta dan Jalan Merdeka Utara menjadi Jalan Soekarno.

Usulan Jalan Soekarno dan Hatta banyak pihak menyepakati, sementara Jalan Ali Sadikin dan Jalan Soeharto menimbulkan pro dan kontra.


Copyright from = http://jakarta.okezone.com/read/2013/09/05/500/860979/jokowi-akan-dicap-antek-orba-bila-dukung-jalan-soeharto