A. Trafo
Transformator merupakan kumparan spoel yang dilengkapi dengan beberapa lempengan besi. Komponen ini biasanya mempunyai banyak kaki. Dan gulungan emailnya terdiri dari gulungan sekunder dan gulungan primer.
Jenis - jenis Trafo
Dalam Dunia Elektronik dikenal bermacam-macam trafo yakni:
a. Trafo Adaptor
b. Trafo IF ( Frekwensi Menengah)
c. Transformator Step Up/Down
d. Trafo OT (Out Put)
B. Dioda
Diode adalah Komponen Elektronika Aktif yang berfungsi untuk menghantarkan arus listrik ke satu arah dan menghambat arus listrik dari arah sebaliknya. Diode terdiri dari 2 Elektroda yaitu Anoda dan Katoda.
Berdasarkan Fungsi Dioda terdiri dari :
Dioda Biasa atau Dioda Penyearah yang umumnya terbuat dari Silikon dan berfungsi sebagai penyearah arus bolak balik (AC) ke arus searah (DC).
Dioda Zener (Zener Diode) yang berfungsi sebagai pengamanan rangkaian setelah tegangan yang ditentukan oleh Dioda Zener yang bersangkutan. Tegangan tersebut sering disebut dengan Tegangan Zener.
LED (Light Emitting Diode) atau Diode Emisi Cahaya yaitu Dioda yang dapat memancarkan cahaya monokromatik.
Dioda Foto (Photo Diode) yaitu Dioda yang peka dengan cahaya sehingga sering digunakan sebagai Sensor.
Dioda Shockley (SCR atau Silicon Control Rectifier) adalah Dioda yang berfungsi sebagai pengendali .
Dioda Laser (Laser Diode) yaitu Dioda yang dapat memancar cahaya Laser. Dioda Laser sering disingkat dengan LD.
Dioda Schottky adalah Dioda tegangan rendah.
Dioda Varaktor adalah dioda yang memiliki sifat kapasitas yang berubah-ubah sesuai dengan tegangan yang diberikan.
C. Resistor
Resistor atau disebut juga dengan Hambatan adalah Komponen Elektronika Pasif yang berfungsi untuk menghambat dan mengatur arus listrik dalam suatu rangkaian Elektronika. Satuan Nilai Resistor atau Hambatan adalah Ohm (Ω).
Jenis-jenis Resistor diantaranya adalah :
Resistor yang Nilainya Tetap
Resistor yang Nilainya dapat diatur, Resistor Jenis ini sering disebut juga dengan Variable Resistor ataupun Potensiometer.
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan intensitas cahaya, Resistor jenis ini disebut dengan LDR atau Light Dependent Resistor
Resistor yang Nilainya dapat berubah sesuai dengan perubahan suhu, Resistor jenis ini disebut dengan PTC (Positive Temperature Coefficient) dan NTC (Negative Temperature Coefficient)
D. IC Voltage Regulator (Pengatur Tegangan)
Voltage Regulator atau Pengatur Tegangan adalah salah satu rangkaian yang sering dipakai dalam peralatan Elektronika. Fungsi Voltage Regulator adalah untuk mempertahankan atau memastikan Tegangan pada level tertentu secara otomatis. Artinya, Tegangan Output (Keluaran) DC pada Voltage Regulator tidak dipengaruhi oleh perubahan Tegangan Input (Masukan), Beban pada Output dan juga Suhu. Tegangan Stabil yang bebas dari segala gangguan seperti noise ataupun fluktuasi (naik turun) sangat dibutuhkan untuk mengoperasikan peralatan Elektronika terutama pada peralatan elektronika yang sifatnya digital seperti Mikro Controller ataupun Mikro Prosesor.Berikut ini adalah penjelasan singkat mengenai 3 Jenis IC Pengatur Tegangan DC (DC Voltage Regulator) :
FIXED VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan Tetap)
IC jenis Pengatur Tegangan Tetap (Fixed Voltage Regulator) ini memiliki nilai tetap yang tidak dapat disetel (di-adjust) sesuai dengan keinginan Rangkaiannya. Tegangannya telah ditetapkan oleh produsen IC sehingga Tegangan DC yang diatur juga Tetap sesuai dengan spesifikasi IC-nya. Misalnya IC Voltage Regulator 7805, maka Output Tegangan DC-nya juga hanya 5 Volt DC. Terdapat 2 jenis Pengatur Tegangan Tetap yaitu Positive Voltage Regulator dan Negative Voltage Regulator.
Jenis IC Voltage Regulator yang paling sering ditemukan di Pasaran adalah tipe 78XX. Tanda XX dibelakangnya adalah Kode Angka yang menunjukan Tegangan Output DC pada IC Voltage Regulator tersebut. Contohnya 7805, 7809, 7812 dan lain sebagainya. IC 78XX merupakan IC jenis Positive Voltage Regulator.
IC yang berjenis Negative Voltage Regulator memiliki desain, konstruksi dan cara kerja yang sama dengan jenis Positive Voltage Regulator, yang membedakannya hanya polaritas pada Tegangan Outputnya. Contoh IC jenis Negative Voltage Regulator diantaranya adalah 7905, 7912 atau IC Voltage Regulator berawalan kode 79XX.
IC Fixed Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar untuk IC LM78XX beserta bentuk Komponennya (Fixed Voltage Regulator).
ADJUSTABLE VOLTAGE REGULATOR (Pengatur Tegangan yang dapat disetel)
IC jenis Adjustable Voltage Regulator adalah jenis IC Pengatur Tegangan DC yang memiliki range Tegangan Output tertentu sehingga dapat disesuaikan kebutuhan Rangkaiannya. IC Adjustable Voltage Regulator ini juga memiliki 2 jenis yaitu Positive Adjustable Voltage Regulator dan Negative Adjustable Voltage Regulator. Contoh IC jenis Positive Adjustable Voltage Regulator diantaranya adalah LM317 yang memiliki range atau rentang tegangan dari 1.2 Volt DC sampai pada 37 Volt DC. Sedangkan contoh IC jenis Negative Adjustable Voltage Regulator adalah LM337 yang memiliki Range atau Jangkauan Tegangan yang sama dengan LM317. Pada dasarnya desain, konstruksi dan cara kerja pada kedua jenis IC Adjustable Voltage Regulator adalah sama. Yang membedakannya adalah Polaritas pada Output Tegangan DC-nya.
IC Fixed Voltage Regulator juga dikategorikan sebagai IC Linear Voltage Regulator.
Dibawah ini adalah Rangkaian Dasar IC LM317 beserta bentuk komponennya (Adjustable Voltage Regulator).
SWITCHING VOLTAGE REGULATOR
Switching Voltage Regulator ini memiliki Desain, Konstruksi dan cara kerja yang berbeda dengan IC Linear Regulator (Fixed dan Adjustable Voltage Regulator). Switching Voltage Regulator memiliki efisiensi pemakaian energi yang lebih baik jika dibandingkan dengan IC Linear Regulator. Hal ini dikarenakan kemampuannya yang dapat mengalihkan penyediaan energi listrik ke medan magnet yang memang difungsikan sebagai penyimpan energi listrik. Oleh karena itu, untuk merangkai Pengatur Tegangan dengan sistem Switching Voltage Regulator harus ditambahkan komponen Induktor yang berfungsi sebagai elemen penyimpan energi listrik.
E. Kapasitor
Kapasitor atau disebut juga dengan Kondensator adalah Komponen Elektronika Pasif yang dapat menyimpan energi atau muatan listrik dalam sementara waktu.Jenis-jenis Kapasitor diantaranya adalah :
Kapasitor yang nilainya Tetap dan tidak ber-polaritas. Jika didasarkan pada bahan pembuatannya maka Kapasitor yang nilainya tetap terdiri dari Kapasitor Kertas, Kapasitor Mika, Kapasitor Polyster dan Kapasitor Keramik.
Kapasitor yang nilainya Tetap tetapi memiliki Polaritas Positif dan Negatif, Kapasitor tersebut adalah Kapasitor Elektrolit atau Electrolyte Condensator (ELCO) dan Kapasitor Tantalum
Kapasitor yang nilainya dapat diatur, Kapasitor jenis ini sering disebut dengan Variable Capasitor
H for HEADER atau konektor
Terdapat banyak jenis konektor yang sering kita pakai dalam rangkaian elektronik. Mungkin terdapat ribuan jenis. Secara fungsi, fungsi dari konektor tersebut sama, yaitu untuk menghubungkan kabel dengan PCB (Cable to Board Connector) atau menghubungkan PCB dengan PCB (Board to Board Connector). Pada kesempatan ini kita akan membahas, beberapa jenis konektor/header yang sering digunakan dan tentunya tersedia di toko kami. :-)
1. Dupont Connector
Dupont connector biasa digunakan untuk menghubungkan kabel dengan PCB. Konektor ini pada awalnya dibuat oleh perusahaan pembuat konektor DUPONT. Pada umumnya konektor ini berwarna hitam, dan memiliki lead spacing/ jarak antar kaki 2.54mm. Kabel yang biasa digunakan untuk konektor ini mulai dari ukuran 24-18 AWG, akan tetapi sangat cocok dan pas jika menggunakan ukuran kabel 22AWG. Ujung dari konektor ini ada dua jenis, yaitu yang Male atau Female. Konektor jenis dupont memiliki pasangan berupa male header atau female header. Terdapat juga konektor dupont yang memiliki lead spacing 1.27mm atau 2mm. Untuk dupont connector yang memiliki lead spacing 1.27mm kebanyakan dipakai untuk menghubungkan PCB dengan PCB.
2. Konektor 2510
Konektor selanjutnya adalah konektor 2510, konektor ini merupakan konektor keluaran Molex. Saat ini terdapat banyak sekali produsen konektor yang memproduksi konektor sejenis. Kebanyakan yang beredar di Indonesia adalah konektor 2510 buatan china, secara kualitas sedang-sedang saja, akan tetapi secara harga sangat terjangkau. Berdeda dengan merk molex yang harganya lumayan mahal, akan tetapi kualitasnya juga sangat bagus. Umumnya konektor ini memiliki lead spacing 2.54mm. Kabel yang biasa digunakan ukuran 18-24 AWG, umumnya 22AWG. Konektor 2510 sangat mudah untuk di crimping, karena ukurannya yang relatif besar. Jika kita tidak mempunyai crimping tool, maka konektor ini dapat dengan mudah di crimping dengan menggunakan tang lancip (long nose).
G. Saklar (Switch)
Saklar adalah Komponen yang digunakan untuk menghubungkan dan memutuskan aliran listrik. Dalam Rangkaian Elektronika, Saklar sering digunakan sebagai ON/OFF dalam peralatan Elektronika.
Gambar dan Simbol Saklar (Switch) :
Saus :
1. https://teknikelektronika.com/jenis-jenis-komponen-elektronika-beserta-fungsi-dan-simbolnya/
2. http://cappluse.blogspot.com/2015/06/transformator-pengertian-jenis-jenis.html
3. https://teknikelektronika.com/jenis-ic-voltage-regulator-pengatur-tegangan/
4. https://rdd-tech.com/article/mengenal-jenis-jenis-konektorheader
Tidak ada komentar:
Posting Komentar